kantor kedua

kantorkedua

Senin, 31 Mei 2010

Happy birthday, Maritza sayang

Hari ini, 31 Mei 2010, hari yang sangat berarti untuk Surabaya. Hari ini adalah hari jadi kota Surabaya. Hari ini juga, hari yang sangat berarti bagi mama dan papa. Karena tahun lalu, suara tangismu terdengar untuk pertama kalinya. Doa mama terkabul, kamu lahir di hari Minggu agar papa bisa menyaksikan proses kelahiranmu. Mama bahagia, semua warga kota ikut merayakan hari lahirmu. Hari ini, satu tahun sudah Icha menemani mama dan papa. Kamu memberikan banyak hal berharga dalam hidup ini, yang tak bisa diganti apapun. Ceriamu, tingkah lucumu, tangisanmu, rengekan manjamu, dan segala perilakumu, benar2 berarti buat mama. Mama bangga bisa menjadi orang pertama yang menyaksikan setiap kemajuan pertumbuhanmu. Kamu cepat sekali tumbuh. Terasa baru kemarin mama mengandung kamu, sekarang kamu sudah sebesar ini. Sayangku, pelita hati mama, doa mama selalu menyertai tiap langkah yang kau buat. Bersinarlah sayang, bersinarlah penuh kemuliaan, seperti namamu, anugerah Tuhan yang bersinar penuh kemuliaan.

Sabtu, 29 Mei 2010

Maritza 1th

1. Udah bisa bilang mama, papa, oo (mbahkung), ee (tante), aemm (minta air putih), nono (minta ke arah tertentu sambil nunjuk jari). 2. Udah bisa beresin mainannya, tp masih mood2an. Kadang mau, banyakan ogahnya. 3. Lagi memupuk keberanian untuk belajar jalan. Baru berani trantanan. Kalo titah mah, sampe gempor yang nitah, sek blm mau berhenti. Yg jelas, gak mau kalo gak dipegangin. 3. Maunya maem sendiri. Kalo disuapin, dia minta sendoknya, lalu balik aku yang disuapin. Belepotan? Pasti! 4. Bosenan. Ya sama makanan, ya sama mainan. 5. Otoriter. Kalo keinginannya gak diturutin, langsung jerit2, ahhh..! ahhh..! 6. Peniru ulung. Baru lihat sesuatu, langsung ditiru. Tapi kalo diajarin sesuatu, banyak gak direkennya. 7. Lagi suka masang sepatu, masang kaos kaki, masang celananya. Padahal masuk kaki juga enggak. Cuma ditempel-tempelin ke kaki. 8. Kalo lihat sandal jepit, langsung kakinya dimasuk-masukin, kayak mau pake sandal. Dibantuin gak mau. Tapi dikasih sandalnya sendiri juga gak mau. 9. Tiap ketemu sikat gigi, langsung dimasukin mulut. Bukannya gigi yang disikat, tapi sikat giginya yang digigit. 10. Udah bisa disuruh bbrp hal. Kalo disuruh "mama sayang nak", langsung aku dicium. "matanya mana?", langsung kedip2in mata. "papa mana?", langsung nunjuk ke frame foto kawinan yang dipasang di dinding kamar. Bisa tepuk tangan, kissbye, salim, salaman. 11. Udah bisa membuka botol dengan memutar ulirannya. Selain botol, toples juga bisa. Kalo udah dibuka, diacak-acak deh isinya. 12. Kalo mau minum di gelas, dia bakalan buka sendiri tutup gelasnya. Dan setelah minum, gelasnya ditutup lagi. 13. Suka main cilukba. Biasanya pake ngintip di sisi pinggir kursi yang berlubang ukirannya, atau pake gorden kamar depan kalo lagi ada orang didalam kamar. 14. Kalo denger lagu yang nge-beat, langsung berdiri terus joget-joget, sambil angguk-angguk (kadang suka kejedot karena angguk-angguknya terlalu semangat) dan ngakak-ngakak. 15. Manja banget sama mama. Maunya sama mama terus. Kalo lagi digendong orang lain, begitu lihat aku, langsung minta aku yang gendong. 16. Kalo lihat teman sebayanya, baik itu di tv atopun kalo lagi jalan-jalan, langsung nunjuk-nunjuk kearah anak itu, sambil ketawa-ketawa girang. Tapiiiiiii... Kalo disapa orang dewasa yang dia gak kenal, langsung deh. Mewek. Masih banyak lagi hal hal lucu yang dibuatnya tiap hari. Yang jelas, semakin hari, semakin lucu, semakin pintar, semakin nggemesin, semakin luar biasa.

Kamis, 27 Mei 2010

Mandi pake gayung

Sore tadi, ritual mandi Icha sedikit berbeda. Biasanya sih habis badannya disabun, langsung masuk bak mandinya sambil mainan stacking rings. Dia asyik mainan, sambil dibilas badannya. Sesekali telapak tangannya dipukul-pukulin ke permukaan air, jadi airnya nyiprat kemana-mana. Tapi sore tadi beda. Icha sama sekali gak mau masuk bak mandinya. Malah dia minta duduk di kursi kecil yang aku pake. Nah lho. Gimana bersihin badannya kalo gini? Udah penuh sabun lagi. Akhirnya, aku ambil gayung. Aku siram badan Icha pake gayung. Dia malah ketawa kegirangan. Diminta gayungnya, lalu dia mainan gayung itu sendiri. Waduh-waduh. Aku geleng-geleng kepala sambil senyum-senyum lihat tingkah lucunya ini. Ternyata, kamu cepat sekali besar nak.

Selasa, 25 Mei 2010

Roseola (lagi) + diare

Satu bulan pasca gempuran penyakit yang datang bertubi-tubi, tiba-tiba Icha demam lagi. kali ini aku tetap observasi sambil memastikan gejla apa saja yang muncul, untuk mengetahui penyakit apa yang menyapa anakku. Selasa pagi, 4 Mei 2010, mulai meninggi suhunya. Demam on-off mulai siang hari sampai Rabu pagi. Sekitar 20 jam Icha mengalami demam. Treatment yang aku kasih cuma parasetamol aja. Gak ada gejala lain yang menyertainya. Demam kali ini tidak mengkhawatirkan. Meskipun suhu tertingginya mencapai 39.7 dercel, tapi Icha gak gelisah dan rewel. Sempat suruh adik beli bye-bye fever (mana dibelikan satu pak lagi, isi 10 lembar). Begitu ditempelin ke dahi, Icha langsung kaget dan mengkeret gitu. ok gini reaksinya? Aku coba tempelin ke dahiku. Lha dalah!!! Ternyata yang terasa sensasi menthol. Ya pantes aja Icha kaget. Wong lagi demam kok dikompres dingin. Akhirnya aku lepas deh. Aq ambil air panas dispenser, di-combine dikit sama air biasa, lalu aku kompres ke dahi, leher, dan ketiak Icha. Agak lumayan. Yang bikin agak berat adalah, saat itu suamiku gak bisa pulang kerumah. Sebelumnya, pacar adik iparku masuk RS, karena didiagnosa bronchitis. Malam itu, suami lagi nganter adiknya wara-wiri di RS. Apalagi adiknya Indra (pacar adik iparku) yang dari Jepang datang. Jadi yang nungguin Indra otomatis adiknya itu. Nah, adik iparku pulang ke kost-kostan deh. Jadi suamiku ngurusin ini sampe jam 23.30. Aku memang sengaja gak bilang ke suamiku tentang kondisi Icha. Toh juga demam biasa. Kasihan suamiku yang malah kepikiran kalo aku beritahu juga kondisi Icha yang sebenarnya. Pagi hari, saat kondisi Icha stabil, suamiku telpon. Katanya, kangen sama Icha. Baru saat itulah aku ceritakan semuanya. Maaf ya Pa, Mama gak cerita. Aku gak pingin bikin lebih kawatir. Setelah demam turn, ternyata muncul ruam-ruam merah di punggung, dada, leher dan muka. Aku ragu, ini alergi atau roseola ???? masa' kena roseola lagi sih???? kalo campak gak mungkin, karena ruam baru muncul saat demam sudah turun. Selain ruam, Icha juga terserang diare. Total hari Rabu itu ada 12 kali pup cair, berlendir. Cuman aku kasih oralit aja. Ortu sih maksa suruh bawa ke dokter. Tapi aku observasi dulu. Toh Icha juga masih lincah. Gak lemes. Hampir satu minggu Icha terkena diare. Lama kelamaan gejala mengarah ke disentri. Karena ada serabut-serabut merah seperti darah di pupnya. Langsung aku ambil sampel feses, lalu bawa ke lab untuk cek feses rutin + darah samar. Hasilnya ? negatif semua, kecuali darah samar yang positif. Setelah itu keesokan harinya au putuskan ke dokter, untuk konsultasi. Ternyata dibilang kena GI (GastroIntestinal). Dikasih Sanprima syrup, L-Bio, dan Sangobion Drop. Yang Sanprima gak aku tebus, karena aku yakin Icha gak perlu. Kan hasil bakterinya negatif. Setelah dapat resep tradisional dari mertua, ternyata diarenya Icha mereda lho. Ini resepnya : - untuk Icha : kunci dan kunyit dengan perbandingan 1 : 3, diparut. lalu diperas dengan 3-4 sendok makan air. air perasannya didiamin. kalo udah mengendap, ambil yang bagian atas. diamin lagi. setelah mengendap, ambil lagi yang bagian atas. 1 sendok makan aja. tambahkan sedikit madu. minumkan. - untuk aku : kunyit 5 ruas, dan 6 lembar daun jarak direbus dengan 1 liter air. air rebusannya disaring, lalu diminum 2x sehari, masing-masing setengah gelas. minum selama 3 hari. Alhamdulillah, setelah minum ramuan ini, besoknya Icha sudah pup normal lagi.